Epidemi Bunuh Diri di Kalangan Petani India
Di India, sejak tahun 2002, lebih dari 17.000 petani bunuh diri setiap tahun, sering kali dengan meminum pestisida, lapor surat kabar The Hindu. Berbagai kesulitan yang dialami para petani itu antara lain kekeringan, jatuhnya harga panenan, meningkatnya biaya bercocok tanam, dan problem mendapatkan pinjaman dari bank. Akibatnya, banyak yang menjadi korban lintah darat, yang menarik bunga yang mencekik, sehingga para peminjam terlilit hutang yang besar. Untuk membayar hutang, ada petani yang bahkan samapi menjual organ tubuh mereka. Namun, bila hal itu pun gagal atau semua upaya tampaknya tidak berhasil, ribuan orang berpaling ke satu-satunya pelarian lain yang mereka ketahui.
Menjual Kegadisan
Para sosiolog terkejut melihat betapa mudahnya beberapa anak gadis Polandia melakukan hubungan seks yang pertama demi uang, lapor majalah Newsweek Polska. "Kaum muda di mana-mana mendapat pesan: segala sesuatu bisa dijual," kata psikolog Jacek Kurzepa dari University of Zielona Gora. Bahkan semakin banyak gadis melelangkan kegadisan mereka di Internet. Namun, akibatyang ditanggung mereka karena telah membuat pilihan seperti itu sangat merugikan. "Keputusan itu berdampak atas seluruh sisa hidupnya dan hubungan masa depan dengan teman hidupnya," kata Kurzepa.